Sabtu, April 12, 2008

Unjuk Rasa gabungan BEM Kota Semarang dan GPK di Semarang

SEMARANG (1/4/2008) - Berlangsung unjuk rasa gabungan BEM Kota Semarang dan ormas Gerakan Peduli Korupsi (GPK) menuntut keseriusan penanganan kasus korupsi di Kantor KPUD Jateng Jl Veteran Semarang.

Menurut Deni (korlap unjuk rasa) mengatakan semakin hari, rakyat terus-menerus terpuruk dalam kehidupan yang nelangsa karena terus dijadikan tumbal. Padahal rakyat semestinya bukan tumbal, bukan objek, melainkan subjek pelayanan para penguasa dan elit politik yang menjadi wakil mereka.Dengan mudah rakyat menjadi objek janji para elit politik untuk memperoleh kekuasaan. namun rakyat tak lebih dari sebatang tebu yang habis manis sepah dibuang. Janji tinggal janji, tanpa realisasi jika para elit politik tersebut sudah berhasil mencapai tujuannya untuk menduduki suatu jabatan tertentu. Rakyat kerap menjadi objek kekerasan. Rakyat bagai benda yang bisa ditebas, dipotong, dicincang, diciduk, dipanggang dan... hilang! Oleh karenanya, supremasi hukum harus ditegakkan, demokratisasi harus dijalankan dan wujudkan cita-cita reformasi. KPUD Jateng harus mempertimbangkan calon perorangan. Harapan masyarakat, LSM dan mahasiswa sangat besar dalam pemberantasan kasus korupsi di Semarang. Oleh karenanya, KPK, Kejati dan Kepolisian yang ada di Jateng harus segera menyelesaikan kasus hukum serta menetapkan status hukum para pejabat publik mulai Bupati, Wali Kota dan Gubernur yang diduga terlibat kasus korupsi.

Tidak ada komentar: