Senin, Mei 12, 2008

ARDHAM Bali Tolak Kenaikkan BBM

Denpasar-Sekitar 70 orang mahasiswa dari berbagai kesatuan aksi yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Untuk Demokrasi Rakyat dan HAM (ARDHAM) siang ini (12/05) mendatangi DPRD Propinsi Bali untuk berunjukrasa menolak kenaikan harga BBM.

Rencana kenaikan BBM sebesar 30% oleh pemerintah pada akhir bulan Mei untuk menutupi defisit APBN akan berdampak tidak hanya pada para pengguna BBM saja tetapi juga berdampak pada berbagai bidang kehidupan dan menghasilkan efek domino dalam bidang ekonomi yakni naiknya harga sembako, naiknya biaya produksi barang, matinya sektor informla, meningkatnya PHK massal dan pengangguran dan lain lain, yang pada intinya akan semakin menyengsarakan rakyat.


Dalam orasinya ARDHAM memberikan solusi alternatif kepada pemerintah untuk mengatasi defisit APBN ini diantaranya dengan melakukan efisiense anggaran birokrasi, berlakukan pajak progresif bagi konglomerat dan nasionalisasi aset-aset bangsa untuk kepentingan rakyat. "kami meminta bapak-bapak dewan untuk mendengarkan aspirasi kami karena rakyat akan semakin menderita akibat kenaikan BBM ini" ungkap Kholid, salah satu orator dalam aksi tersebut.


Menanggapi aksi para mahasiswa tersebut, Wakil ketua DPRD Propinsi Bali I.B Suryaatmadja mengatakan bahwa dirinya secara pribadi dan atas nama DPRD ikut menolak rencana kenaikkan BBM ini. "Saya Pribadi dan sebagai perwakilan dewan sangat setuju dan sepakat untuk menolak kenaikkan BBM, kami juga sudah mengirim fax ke jakarta terkait penolakan kenaikan BBM ini" ungkapnya.

Tidak ada komentar: