Sabtu, April 12, 2008

Rapat Koordinasi Program Raskin di Semarang

SEMARANG (9/4/2008) berlangsung Rapat Koordinasi Program Raskin Kurangi Beban Masyarakat Miskin dengan moderator Astuti (Staf Ahli Gubernur) dan pembicara Edison Ambarua SE Msi (Kasubdin Perdagangan Dalam Negeri Binas Perdagangan Prov. Jateng), Ir. Bambang Rubiantoro (Staf Perum Bulog Divre Jateng) dan Ir. Samlawi (Staf Badan Bimbingan Massal Ketahanan Pangan Prov. Jateng) di Ruang Rapat BIKK Prov. Jateng Gedung A Lantai 11, Jl. Pahlawan No. 9 Semarang.

Edison Ambarua SE Msi (Kasubdin Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perdagangan Prov. Jateng) menyatakan kebijakan impor beras sejak tahun 2004 dimaksudkan agar harga di tingkat petani membaik yang dilakukan dengan cara impor tidak dilakukan sebulan sebelum panen raya, selama panen raya dan dua bulan setelah panen raya. Izin impor beras khusus hanya diberikan apabila direkomendasikan oleh instansi teknis. Jumlah kebutuhan beras rata-rata untuk konsumsi masyarakat sebesar 92,87 kg/tahun (susenas 1999). Untuk Jawa Tengah rata-rata sebesar 256.786 ton/bulan. Pemberian beras raskin (subsidi pemerintah) merupakan upaya pemerintah di dalam membantu meringankan beban masyarakat/rakyat yang masih hidup di bawah garis kemiskinan. Sementara itu, Ir. Bambang Rubiantoro (Perum Bulog Divre Jateng) tugas yang diamanatkan Inpres (No. 3 th 2007) kepada Perum BULOG adalah pelaksanaan pembelian gabah/beras oleh pemerintah secara nasional dan penyediaan beras bagi kepentingan penyaluran beras bagi kelompok masyarakat miskin. Tujuan Program Raskin ini adalah mengurangi beban pengeluaran Rumah Tangga Miskin (RTM) di Jawa Tengah melalui pemenuhan sebagian kebutuhan pangan pokok dalam bentuk beras dengan sasaran Program Raskin adalah berkurangnya beban pengeluaran 3.171.051 RTM di Jawa Tengah melalui pendistribusian beras bersubsidi sebanyak 15 kg/RTM/bulan selama 10 bulan dengan harga tebus Rp. 1.600,-kg netto di titik distribusi.

Tidak ada komentar: